Jivas Indonesia

Aligner vs Behel: Mana yang Lebih Cocok?

Aligner vs Behel

Memiliki struktur gigi yang tidak rapi tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga meningkatkan risiko masalah kesehatan gigi. Untuk memperbaiki struktur gigi, banyak orang memilih perawatan dengan menggunakan behel atau aligner. Namun, apa perbedaan antara keduanya dan mana yang sebaiknya Anda pilih? Berikut penjelasannya.

Perbedaan Aligner dan Behel

Aligner dan behel keduanya efektif dalam memperbaiki struktur gigi, membantu mengatasi gangguan fungsional pada gigi dan sendi, serta meningkatkan estetika gigi. Berikut beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih antara aligner dan behel.

1. Fungsi Aligner vs Behel

Baik aligner maupun behel bekerja dengan memberikan tekanan pada gigi sehingga gigi dapat bergerak secara bertahap dan tersusun lebih rapi. Dulu, aligner lebih sering digunakan untuk perawatan gigi sederhana, tetapi kini sudah terbukti efektif juga untuk kasus kompleks. Behel, di sisi lain, masih menjadi pilihan utama untuk masalah gigi yang lebih serius atau maloklusi parah. Konsultasi dengan dokter spesialis ortodonti sangat penting untuk menentukan perawatan yang tepat.

2. Bahan Pembuat Aligner dan Behel

Aligner terbuat dari bahan termoplastik yang disesuaikan dengan struktur gigi pasien. Dokter akan memberikan satu set aligner yang digunakan selama satu minggu sebelum diganti dengan set baru. Bentuk dan jumlah aligner disesuaikan dengan rencana perawatan.

Behel terdiri dari susunan logam atau bracket yang ditempel pada gigi dengan semen khusus, karet elastis yang menghubungkan bracket, dan kawat khusus untuk memberikan tekanan pada gigi.

3. Kenyamanan Menggunakan Aligner dan Behel

Banyak orang merasa aligner lebih nyaman karena bisa dilepas pasang dan tidak mencolok. Aligner juga minim risiko iritasi karena bahan plastiknya tidak menyebabkan gesekan seperti kawat gigi. Namun, melepas dan memasang aligner saat makan bisa merepotkan, dan pengguna harus disiplin memakainya minimal 20 jam per hari.

Behel, meski tidak bisa dilepas pasang, tetap menjadi pilihan bagi banyak orang karena lebih praktis dalam jangka panjang.

4. Lama Pemakaian Aligner dan Behel

Aligner harus digunakan setidaknya 20-22 jam sehari dan biasanya membutuhkan waktu 12-18 bulan untuk mengubah struktur gigi. Setiap 1-2 minggu, aligner perlu diganti untuk menyesuaikan perubahan struktur gigi.

Behel, di sisi lain, umumnya membutuhkan waktu 1-3 tahun untuk memperbaiki struktur gigi. Setelah perawatan, baik aligner maupun behel memerlukan penggunaan retainer untuk menjaga hasil perawatan.

5. Cara Merawat Aligner dan Behel

Perawatan behel memerlukan kunjungan lebih sering ke dokter gigi, terutama jika terjadi masalah seperti bracket lepas atau iritasi gusi. Aligner lebih mudah dirawat dan tidak memerlukan kunjungan dokter yang terlalu sering. Namun, pengguna aligner harus rajin menggosok gigi setelah makan dan membersihkan aligner sebelum digunakan.

6. Biaya Perawatan Aligner vs Behel

Biaya perawatan aligner umumnya lebih mahal dibandingkan behel karena teknologi dan lisensi khusus yang diperlukan. Namun, biaya pasti sangat bervariasi tergantung tingkat perbaikan struktur gigi, lamanya perawatan, dan pemeriksaan tambahan. Perkembangan teknologi aligner di Indonesia sudah cukup maju, sehingga Anda bisa mendapatkan perawatan aligner terkini dengan kualitas yang tidak kalah dari negara maju.

Pemilihan jenis perawatan gigi sebaiknya dilakukan berdasarkan pertimbangan dari dokter gigi. Dokter akan merekomendasikan perawatan terbaik sesuai dengan kondisi gigi Anda. Kunjungi Dharmawangsa Dental Studio dan Brawijaya Dental Studio sekarang juga untuk konsultasi gigi yang mendalam! Jangan tunggu lebih lama, wujudkan senyum sehat dan percaya diri bersama kami!

Exit mobile version