Penggunaan behel atau kawat gigi adalah solusi untuk merapikan susunan gigi dan memperbaiki estetika senyuman. Behel bekerja dengan memberikan tekanan terus-menerus pada gigi, memaksa mereka bergerak ke posisi yang diinginkan. Meskipun hasilnya bisa sangat memuaskan, penggunaan behel dapat menyebabkan satu risiko serius, seperti gusi turun!
Penggunaan behel memang dapat berkontribusi pada gusi turun. Hal ini sering terjadi karena adanya tekanan yang terus-menerus pada gigi. Selain itu, teknik menyikat gigi yang salah oleh pengguna behel juga dapat menyebabkan masalah ini. Oleh karenanya, penting bagi pengguna behel untuk menggunakan sikat gigi khusus.
Tak Hanya Gigi Rapi, Faktor ini Menyebabkan Penyalahgunaan Behel!
Berikut beberapa alasan mengapa pengguna behel lebih rentan mengalami gusi turun:
- Teknik Menyikat Gigi yang Tidak Tepat
Setelah memasang behel, banyak orang masih menggunakan cara lama dalam menyikat gigi. Padahal, gigi dengan behel memerlukan perawatan khusus. Penggunaan sikat gigi biasa atau yang kasar bisa menjadi penyebab utama penurunan gusi.
- Tekanan Berlebihan pada Gigi
Saat memasang behel, dokter gigi akan memindahkan posisi gigi ke tempat yang baru. Perubahan ini mempengaruhi ikatan antara gusi dan tulang rahang, menyebabkan tekanan besar pada gusi dan tulang setiap kali gigi bergerak. Tekanan yang berkelanjutan ini dapat menyebabkan peradangan, kehilangan tulang, dan akhirnya penurunan gusi.
- Faktor Usia
Perawatan dengan behel memerlukan waktu yang lama hingga susunan gigi benar-benar rapi dan behel dapat dilepas. Sementara itu, gusi secara alami akan menurun seiring bertambahnya usia. Sekitar 88% lansia yang menggunakan behel mengalami penurunan gusi, minimal pada satu gigi.
Dengan memahami risiko-risiko ini, pengguna behel dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan gusi selama perawatan ortodonti. Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai ortodontik, kunjungi JIVAS Group dan temui dokter gigi terbaik di Dharmawangsa Dental Studio dan Brawijaya Dental Studio.