Gigi kita sering kali menghadapi berbagai masalah, seperti kerusakan atau gigi berlubang. Nah, tambal gigi hadir sebagai solusi yang membantu memulihkan fungsi dan penampilan gigi. Tapi, tahukah kamu kalau bahan tambal gigi ada macam-macam? Setiap bahan punya keunggulan dan kekurangan tersendiri, ada yang sangat kuat tapi kurang estetis, ada juga yang warnanya mirip gigi asli tapi tidak terlalu tahan lama. Dengan memahami karakteristik berbagai jenis bahan tambal gigi, kita bisa memilih yang paling cocok sesuai kebutuhan.
Perbedaan Tambal Gigi Sementara dan Permanen
Sebelum kita masuk ke jenis-jenis bahan, penting untuk tahu dulu perbedaan antara tambalan gigi sementara dan permanen.
-
Tambalan Sementara
Tambalan ini bersifat sementara dan akan diganti atau dilepas pada waktu tertentu, biasanya sebelum dilakukan tambalan permanen. Kelebihannya, tambal sementara cocok untuk melindungi gigi yang berlubang sebelum tindakan lebih lanjut, serta mudah dibongkar ketika dibutuhkan. -
Tambalan Permanen
Berbeda dengan tambalan sementara, tambal gigi permanen bersifat jangka panjang dan umumnya lebih kuat. Selain itu, tambalan ini punya tampilan yang lebih natural karena warna yang mirip dengan gigi asli.
Jenis-Jenis Bahan Tambal Gigi
Ada beberapa jenis bahan tambal gigi yang umum digunakan di praktik kedokteran gigi:
1. Resin Komposit
Resin komposit terkenal dengan kekuatan serta warnanya yang mirip gigi asli. Bahan ini populer untuk tambalan yang membutuhkan penampilan alami. Kelemahannya, resin komposit bisa mengalami sedikit penyusutan setelah dipasang, yang bisa menyebabkan kebocoran mikro dan ketidaknyamanan. Ketahanan resin komposit bisa mencapai hingga 10 tahun dengan perawatan yang baik.
2. Porselen
Tambalan berbahan porselen memiliki ketahanan warna yang baik dan terlihat alami. Porselen juga aman bagi yang memiliki alergi terhadap bahan tambal lain. Hanya saja, pemasangan porselen biasanya memerlukan dua kali kunjungan ke dokter gigi karena perlu melalui proses di laboratorium terlebih dahulu.
3. Amalgam
Amalgam adalah bahan tambalan berbasis logam yang tahan tekanan kunyah, sehingga cocok untuk gigi belakang. Namun, warnanya yang mencolok serta risiko kandungan merkuri, meski dalam kadar rendah, membuatnya semakin jarang direkomendasikan.
4. Semen Ionomer Kaca (SIK)
Terbuat dari campuran asam akrilik dan serbuk kaca, SIK cocok untuk tambalan di bagian gigi yang tidak sering digunakan untuk mengunyah. SIK punya warna yang bisa menyesuaikan dengan gigi asli dan risiko alerginya rendah, tetapi lebih rentan terhadap penumpukan plak dan biasanya hanya cocok untuk tambalan lubang kecil.
5. Emas
Tambalan emas sangat kuat dan tahan lama, bahkan bisa bertahan lebih dari 10-15 tahun. Sayangnya, selain harganya yang tinggi, tambalan emas terlihat kurang alami dan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan rasa tidak nyaman akibat interaksi logam dengan air liur.
Memilih bahan tambalan gigi yang tepat sangat penting, bukan hanya untuk penampilan, tapi juga untuk kesehatan gigi jangka panjang. Ayo konsultasikan bersama JIVAS Group di Dharmawangsa Dental Studio dan Brawijaya Dental Studio lebih lanjut!